semut di kamar kami
tergeletaklah perempuan agak menyebalkan di kasur tipis ber seprei pink sambil gorak-garuk bagian penting seperti leher, lengan, paha, ini, itu, tits, tots lalalalala.
entah kenapa semut merah gemar menanjaki tubuhnya yang mulai mengoleksi bentol dimana-mana. bukankah semut merah harus nya berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa disana lalalala.
tersisalah tanda merah di sana sini. maka untuk menghalangi pandangan curiga tetangga, dipakainya baju lengan panjang gombrang berpayet dan kerudung ijo stabilo menutupi merah bentol di badanya yang berlemak tapi ehem itu ehem itu ehem itu, ehem ehem ehem.
ehem, sebenarnya ehem ini kenapa? kenapa kita tidak melakukan sesuatu yang berkelas seperti mencuci undies atau belajar menyetir mobil? ayo, madam, mari kita bergerak.
*p.s : saya (ber)setu(buh)ju dengan apa kata madam, besok kita gak akan menumpuk makanan laksana warung di kamar untuk mengindari semut merah yang menatapku cu… ah, wtf!